November 23, 2011

sarat jadi pelajar

jadi pelajar memiliki 5 syarat yaitu :
1. Bekerja
2. berfikir
3. berdoa
4. bertahan dalam kesulitan
5. berserah diri jika sudah dilaksanakan

Oktober 16, 2009

Metode Pendidikan Perspektif alqur'an

METODE PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

BAB I
PENDAHULUAN

Al-qur’an sebuah kitab phenomenal yang menjadi Rujukan segala aspek kehidupan manusia yang beragama Islam, Semua kegiatan selalu dikaitkan dengan Al-qur’an, tidak satu pun yang lepas dari Al-qur’an. Landasan kehidupan manusia dalam rangka penghambaan diri kepada Allah , dan dalam Rangka melaksanakan tugas sebagai Khalifah di muka bumi ini , maka Al-qur’an selalu menjadi bahan Rujukan baik dari segi tata laksana kehidupan, termasuk tata laksana pendidikan tidak lepas dari perspektif alqur’an.
Salah satu kajian pokok dalam pendidikan selain dari Tujuan dan materi yang harus diajarkan, ada sesuatu yang tak kalah pentingnya dikaji dalam penyusunan pola pelaksanaan pendidikan yaitu Metode pendidikan. Peranan Metode dalam pendidikan sangat lah besar dan ini tidak dapat dipungkiri lagi. Karena ketidak tepatan penerapan metode dalam proses belajar mengajar akan berakibat membuang waktu dan tenaga yang tidak perlu, tetapi hasilnya tidak akan mencapai hasil yang maksimal atau bahkan tidak menghasilkan apa-apa..
Al-qur’an sebagai Sumber petunjuk segala aspek kehidupan menjadi salah rujukan dalam penerapan metode pembelajaran, dengan harapan pelaksanaan pembelajaran akan berlangsung dengan lebih efektif dan efisien. Dengan merujuk kepada Al-qur’an maka kita akan mengetahui betapa luasnya dan universalnya alqur’an yang dapat menjadi jalan petunjuk bagi umat manusia dalam menentukan gerak langkahnya termasuk dalm dunia pendidikan.
Alqur’an sangat menganjurkan manusia untuk menggunakan akal. Term tentang Aql diulang sebanyak 49 kali . ta’qilun 24 kali dan ya’qilun 22 kali , hal ini menujukan perlu pemahaman alqur’an secara baik, sebagai mana menurut Muhammad Abduh Islam adalah agama yang rasional. Karena jika islam ditafsirkan sebaik-baiknya dan dipahami secara benar, tak satupun dari ajaran islam yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Sedang akal adalah salah satudari pootensi manusia, dan islam menganjurkan untuk mengggunakan potensi itu.
Metode pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, ternyata dalam Al-qur’an pun telah ada metode - metode pembelajaran yang sring diterapka oleh para guru baik secara tradisional dan secara modern. Dalam penulisan ini akan di soroti tentang perpektif Al-qur’an terhadap Metode pemebelajaran. Dengan melihat uraian –uraian diatas maka timbulah petanyaan : bagai mana Perspektif A-lQur’an terhadap Metode pengajaran . adakah ayat –ayat yang menyatakan jenis metode –metode yang sering diterapkan dalam proses pembelajaran ?






BAB II
PEMBAHASAN
A. Al-qur’an sebagai sumber pengetahuan
Alqur’an adalah Sumber dari segala Sumber Hukum bagi Umat Islam sebagi mana dijelaskan pada Surat Albaqarah
           
1. Alif laam miin[10].
2. Kitab[11] (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
Dengan mendasarkan diri pada ayat ini sebagai pemahaman pertama, sebagai umat islam kita meyakini bahwa alqur’an merupakan petunjuk bagi umat manusia dalam menjalani kehidupannya termasuk dalam melakuan pendidikan.
Alqur’an yang berupa petunjuk adalah suatu hal yang mustahil jika didalamnya tidak terdapat pengetahuan –pengatahuan yang dapat dijadikan tuntunan bagi umat manusia, maka kita yakini bahwa berbagai aspek kehidupan manusia telah ada petunjuknya dalam alqur’an. Dengan demikian jelaslah bahwa al-qur’an akan menjadi sember pengetahuan bagi umat manusia.

B. Kedudukan Metode dalam proses pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar , guru harus memiliki Strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efesien dan mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki Strategi adalah harus menguasai tekhnik tekhnik penyajian atau biasanya disebut dengan Metode Mengajar .
Tekhnik penyajian atau metode adalah suatu pengetahuan tentang cara –cara mengajar yang dipergunakan oleh guru. Pengertian lainnya adalah teknik penyajian atau metode yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik.
Dalam penentuan metode pembelajaran seorang guru memiliki peranan penting, disadari atau tidak Guru atau seorang pendidik secara emosional terlibat dalam pembentukan pribadi pribadi, yang biasanya mengesankan gagasa- gagasan pribadi para pelajar. Tugas seorang guru adalah mempengaruhi para pelajar agar mereka tertarik pada aktivitas –aktivitas yang relevan demi terpenuhi kebutuhan pokok dasariah siswa. Dan ini adalah persoalan Metode atau tekhnik penyajian bukan tujuan. Berkaitan dengan penentuan metode, yang diharapkan adalah perubahan kelakuan . dalam hal ini pendidik mengahadapi tiga masalah yaitu :
1. pendidik harus mengetahui kelakuan yang diharapkan
2. pendidik harus mengetahui taraf perekembangan anak, hingga agar bahan pelajaran dapat dikusai anak
3. pendidik harus tahu bagai mana anak belajar, bagai mana guru mengajarnya, kondisi yang harus dipenuhi agar terjadi proses belajar yang berhasil
Tercapai nya tujuan pendidikan akan sangat tergantung dengan metode yang digunakan oleh seorang guru terhadap siswanya, agar mencapai tujuannya maka seorang pendidik harus memiliki pertimbangan pertimbanganan yang jelas tentang metode metode mana yang yang harus diterapkan, sebagai mana juga memilih waktu yang tepat untuk metode tertentu. Jika pemilihan metode ini salah atau gagal maka yang timbul adalah akibat negatifnya.
Teori pendidikan islam menuntut tanggung jawab guru untuk tidak pernah netral dalam urusan kepercayaan dan keimanan. Demi tanggung jawabnya seorang guru pikiran pendidika muslim sungguh –sunguh diarahkan kepada tugas memimpin murid-muridnya kepada islam . Karena Islam adalah agama yang mempertahankan fiotrah yang baik sebagai mana termaktub dalam surat Al-Rum ( 30 ) ayat 30 . Allah berfirman.
         ••             ••   
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168]
Ket : fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.
Seorang pendidik harus diberi batasan –batasan atau otoritas, seorang guru tidak boleh otoritarian sehingga akan pemurak kualitas –kualitas yang baik dari para pelajarnya. Sebagai guru yang bijak sana harus dapat membedakan antara kebutuhan pokok manusia secara individual dan interest personal yang ada pada waktu tertentu. Pernyataan bahwa guru tidak boleh memberi pelajar jkepada siswa dengan metode yang hanya kan merusak Fitrahnya, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah :
“ Allah tidak mengutusku untuk mebuat kerusakan atau perbuatan yang tidak ada ada gunany, melainkan , mengutusku untuk mengajar dan melakukan hal –hal yang mudah” .
Berdasarkan Hadist tersebut maka idealnya seorang pendidik adalah yang memudahkan urusan – urusan bagi para pelajar nya , dalam hal ini maka perlu pertimbangan seorang pendidika tentang metode yang harus diterapkan juaga waktu yang tepat untuk metode tersebut. Penerapan yang dilakukan oleh Nabi adalah metode bertahap mulai dari yang sederhana menuju yang komplek dan ini adalah adalah prosedur pendidikan yang dianjurkan oleh Alqur’an
Dalam proses pembelajaran Variasi metode sangat dibutuhkan karena situasi pembelejaran tidak selamamnya membutuhkan satu metode yang sama, hal ini disebabkan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan memerlukan variasi metode yang sesuai dengan jenjang waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Dalam Islam tidak ada kata kehabisan tekhnik pendidikan , tekhnik pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diataranya yaitu dengan cara:
1. keteladanan
2. melalui teguran
3. melalui hukuman
4. melalui cerita –cerita
5. melalui pembiasaan
6. dan melalui pengalaman pengalaman kongkrit.
Ada berbagai macam Metode yang dipaparkan dalam alqur’an hal ini dapat ditarik contoh dari pada teks Alqur’an yang merupakan metode alqur’an dalam rangka menyampaikan kalam –kalam Illahi. Diantara metode metode yang terdapat dalam Alqur’an adalah sebagi berikut :
1. Metode ceramah dan cerita.
2. metode Diskusi, Tanya jawab dan dialog
3. Metode perumpamaan atau Metafora
4. Metode Simbolisme Verbal
C. Metode Metode pembelajarn dalam Perspektif ( pandangan ) Al-qur’an
Sangat banyak ragam metode pembelajaran baik metode tradisional dan metode metode yang telah dikembangkan secra modern, hal ini jika dikaittkan dengan panandangan alqur’an maka akan dtemukan relevansi Al-qur’an dengan metode metode yang dikebangkan secara modern. Dengan kata lain metode metode yang sering menjadi bvahan perbincangan dan bahan kajian para pendidika n sebenarnya telah terdapat dalam al-qur’an,
Berbagai macam cara pendidikan dapat ditempuh, dalam islam tekhnik –teknik pendidkan itu dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Metode pendidikan melalui Keteladanan
Keteladan adalah salah satu teknik pendidikan yang sangat efektif hal ini terbukti yang teknik keteladanan Rasullullah terhadap umatnya yang dapat memberi efek positif dan memberi hasil yang luar biasa sebagi mana firman Allah dalam surat Al- ahzab ayat 21 :
                 
Artinya: Dalam diri Rasullullah itu kamu bisa menemukan teladan yang baik
Dengan keteladanan nabi menjadi Inspirasi kaum muslimin yang sebenarnya kepribadian rasullulah adalah kumpulan berbagi pribadi yangmasiong –masing saling melengkapi sehingga menjadi suatu pribadi yang sempurna, Rasullullah merupakan teladan terbesar bagi umat manusia , rasullulah adalah seorang pndidik , pemberi petunjuk dengan tingkah lakunya sendiri sebelum dengan kata-kata yang baik.
b. Metode Pendidikan melalui nasehat
Nasehat yang berpengaruh , membuka jalan dalan jiwa dan langsung melalui perasaan. Nasehat yang jelas dan dapat dipegang adalah nasehat yang dapat menggantung perasaan dan dan tidak membiarkan perasaan itu jatuh kedarsar , mati dan tak bergerak.
Isi Al-qur’an adalah nasehat nasehat dan tuntunan sebagai mana terdapat pada surat An. Nisa Ayat 58
 •           ••     •      •    
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
Banyak lagi ayat ayat yang menunjukan memberikan nasihat nasehat kepada manusia diantaranya adalah :
1. Surat Anisa ayat 36
2. Surat Luqman ayat 13-19
3. Surat Al isro ayat 22 – 38
Kalau dilhat secara kseluruhan Al-qur’amn adalah berupa Nasehat –nasehat bagi orang yang bertaqwa sebagi mana Firman Allah dalam Surat Al-Imron ayat 138
  ••    
Artinya : Al-Qur’an adalah penerang bagi seluruh manusia , petunjuk , serta pelajaran bagi orang orang yang taqwa.
c. Pendidikan melalui Hukuman
Hukuman bukanlah hal yang tabu sebagai mana kencenderungan pendidikan modern . Hukuman bukan lah tindakan pertama kali yang harus dilakukan , nasehat harus didahulukan begitu ajaran berbuat baik dan tabah terus menerus. Manakala nasehat dan teguran disampaikan dan tidak mendapat pengaruh maka kekerasan dalam mendidik anak pun diperlukan diatara bentuk kekerasan adalah hukuman atau ancaman hukuman pada suatu waktu. Ayat ayat qur’an yang mengandung ancaman banyak sekali , Salah satu contoh ayat yang mengandung ancaman adalah diantaranya terdapat pada surat al-Fath ayat 16
          
Artinya : Bila kamu Tidak patuh, Seperti dulu kamu tidak pernah patu, dia akan menghukummu dengan siksaan yang amat pedih.

Kemudian surat Al-maidah ayat 38 :
              
Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Hukuman merupakan salah metode yang akan menghasilkan efek jera bagi para pelanggarnya, tingkatan tingkatan hukuman yang berbeda – beda sesuai dengan perbedaan tingkat manusia. Semuanya bertujuan untuk memperbaiki kesalahan dan memberikan pendidikan.
D. Metode Pendidikan melalui cerita
Islam menyadari sifat alamih manusia yang menyenagi cerita , dan pengaruhnya terhadap perasaan. Oleh karena itu dalam islam menjadikan cerita sebagai salah satu tekhnik atau metode pendidikan.
Jenis –jenis cerita , sejarah menampilkan contoh kehidupan manusia , diantarannya adalah cerita para nabi, Alqur’an mempergunakan cerita untuk seluruh jenis pendidikan dan bimbingan yang dicakup oleh metodologi pendidikan yaitu pendidikan mental , pendidikan akal , pendidikan jasmani dan serta jaringan jaringan yang saling berlawanan dalam jiwa yaitu pendidikan melalui teladan dan Nasehat.

Diatara ayat ayat yang mengandung cerita adalah sebagai berikut :
1. Surat Al maidah ayat 27-30
2. Srat al-Kahfi ayat 32-43
3. Surat albaqarah ayat 39
4. Surat Shad ayat 21-25
5. Surat Shad ayat 30-35
6. Surat yusuf ayat 24, 33, 34
7. Surat Al qosos ayat 15 -22

E. Metode pendidikan melalui pembiasaan
Islam menggunakan pembiasaan sebagi salah satu metode pendidikan . islam mengubah sifat –sifat yang baik menjadi kebiasaan, sehingga jiwa dapat menunaikan kebiasaan tanpa terlalu susah, tidak menghabiskan tenaga.
Setiap kebiasaan sealalu ada hubungannya nya dengan asas-asas konsepsi, aqidah dan hubungan langsung dengan Allah . dalam mengubah kebiasaan kebiasaan yang buru islam melakukannya secara berangsur angsur , kemudia melarangnya sehingga pertumbuhan masyarakat menjadi baik hal ini terjadi dalam urutan pelarangan minuman keras diantanra adalah terdapat pada surat an Nahl ayat 67 , yang artinya “mereka membuatnya menjadi minuman keras dan makanan yang baik” .
pada saat ini dibedakan anatara minuman keras dan makanan . kemudian muncul isarat berikutnya yaitu pada surat Al baqarah ayat 219 yang artinya : “ mereka bertanya kepadamu ( Muhammad ) tentang minuman keras dan perjudian . katakanlah , keduanya mengandung dosa, tapi ada manfaatnya bagi manusia , namun dosanya lebih besar dari pada manfaatnya itu “
pada tingkat ini perasaan sudah mulai disentuh dengan memberikan dua pilihan . kemudian dilanjutkan dengan pernyataan pada Surat An Nisa ayat 43 yang artinya “ Hai orang –orang yang beriman, jangan kamu dekati shalat sedangkan kamu dalam keadaan mabuk”
Pada saat itu sudah mulai muncul larangan untuk melakukan sesuatu dikala mabuk. Dan yang terakhir munculah larangan tegas swebagai mana tercantum dalam Surat Al –maidah ayat 90 yang artinya “ Minuman keras, judi, berkorban buat brhala, dan bertenung adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaithan oleh karena itu jauhilah , semoga kamu berhasil.
Dalam pemamparan dan penyampaian materi terdapat bebarapa cara atau metode yang ada dalam alqur’an diantaranya adalah :
1. metode cerita dan ceramah
Tujuan khusus metode cerita dalam al-qur’an adalah untuk memberikan dorongan psikologis kepada Nabi Muhammad dalam peerjuangan melawan kafir. Sebagi mana firman allah allh surat Hud ayat 120
                  
Artinya : Dan semua kisah dari rasul-rasul kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu; dan dalam surat Ini Telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.
Metode Cerita atau ceramah merupakan metode yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi dan pelajaran . pengulangan pengulangan yang dipadukan dengan ilustrasi –ilustrasi atau hal hal yang baru adalah lebih produktif dari pada hanya pengulangan yangmembosankan
2. Metode Diskusi dan Tanya jawab atau dialog
Diskusi bermula dari mempertnayakan sesuatu , dalam alqur’an banyak sekali ayat yang dimulai dengan mempertanyakan sesuatu . hal yang paling menarik yang dapat dikaitkan dengan metodekusi adalah ketika ibrahim berkata kepada ayahnya “ Apakah manfaat berhala=berhala yang engkau sembah ?, meraka menjawab “ kami dapati bapak –bapak kami menyembah mereka “ Dan serusnya. .( surat Thaha ayat 52-67 )
Ddalam hal ini terjadi diskusi antara Nabi ibrahin dan kaummnya yang akhirnya mendapatkan kesimpulan baru yang lebih masuk akal.. dengan tujuan akhir agar terjadi perubahan pada orang yang diajak berdiskusi..
Dalam pendidikan Deduksi merupakan suatu metode pemikiran logis yang bermanfaat . Formulasi dari suatu prinsip umum diluar fakta ternyata lebih berguna , karena siswa akan membandingakn dan menyusun konsep . dalam hal ini guru memiliki peranan penting dalam mengembangkan pendidikan dengan menyediakan fakta –fakta kepada murid muridnya. Atau menyediakan materi materi yang diperlukan serta memberi kesempatan agar murid muridnya dapat menemukan prinsip umum.
3. Metode perumpamaaan atau metapora
Dalam mengajarkan manusia Alqur’an melakukannya dengan memberikan perumpamaan atau metafora. Objek objek metafora dipergunakan guna mempermudah pemahaman terhadap konsep yang diberikan contoh perumpaan yang diberikan alqur’an adalah surat al-ankabut ayat 41
            •         
Artinya : Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka Mengetahui.
Masih banyak ayat yang menggunakan perumpamaan sebagai metode pembelajarannya diataranya adalah :
1. Surat Albaqarah ayat 26
2. Surat Albaqarah ayat 261
3. Surat An Nur ayat 35
4. Surat Ibrahim ayat 18
Berdasarkan konsep ini membantu pemahaman bahwa apa yang ada dilingkungan sekitar akan membantu pemahaman konsep konsep berdasarkan penelitian dan observasi yang berguna bagi proses pengembangan pengetahuan manusia.
4. Metode Simbolisme Verbal
Metode Simbolisme verbal dapat dilihat dalam Alqur’an Surat Al- maidah ayat 31
                          • 
Artinya Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya[410]. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, Mengapa Aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu Aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.
Metode lain dapat ditemukan dalam surat alKahfi ayat 60 dimana diceritakan bahawa nabi musa tidak akan berhenti berjalan sampai ujung pertemuan laut.
Metode simbolisme verbal ini digunakan sarjana muslim dalam skala luas dalam alqur’an tidak hanya membuka wawasan melalui metode yangmemerankan indra-indra tetapi juga diperluas melalui simbolisme Verbal. Pendidian islam bukan hanya berdasarkan komunikasi verbal tetapi diharapkan pemanfaatan metode metode audii visual dan pertimbangan lain.ya










BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian uraian diatas maka dapat disimpulkan hal –hal sebagi berikut :
1. Al-qur’an sebuah kitab phenomenal yang menjadi Rujukan segala aspek kehidupan manusia yang beragama Islam, Semua kegiatan selalu dikaitkan dengan Al-qur’an, tidak satu pun yang lebas dari Al-qur’an. Landasan kehidupan manusia dalam rangka penghambaan diri kepada Allah , dan dalam Rangka melaksanakan tugas sebagai Khalifah di muka bumi ini , maka Al-qur’an selalu menjadi bahan Rujukan baik dari segi tata laksana kehidupan, termasuk tata laksana pendidikan tidak lepas daeri perspektif alqur’an.
2. Teori pendidikan islam menuntut tanggung jawab guru untuk tidak pernah netral dalam urusan kepercayaan dan keimanan. Demi tanggung jawabnya seorang guru pikiran pendidika muslim sungguh –sunguh diarahkan kepada tugas memimpin murid-muridnya kepada islam . Karena Islam adalah agama yang mempertahankan fiotrah yang baik
3. Dalam Islam tidak ada kata kehabisan tekhnik pendidikan , tekhnik pendidikan dapat dilakukan dengan berbagi macam cara diataranya yaitu dengan cara: keteladanan , melalui teguran , melalui hukuman , melalui cerita –cerita, melalui pembiasaan, dan melalui pengalaman pengalaman kongkrit.
4. Ada berbagai macam Metode yang dipaparkan dalam alqur’an hal ini dapat ditarik contoh dari pada teks Alqur’an yang merupakan metode alqur’an dalam rangka menyampaikan kalam –kalam Illahi. Diantara metode metode yang terdapat dalam Alqur’an adalah sebagai berikut :Metode ceramah dan cerita. , metode Diskusi, Tanya jawab dan dialog, Metode perumpamaan atau Metafora, Metode Simbolisme Verbal













DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an ,
Muhammad Ali, guru Dalam Proses belajar Mengajar, Sinar Baru , Bandung, 1987
Najib Khalid Al’Amir, Tarbiyah Rasulullah , Penerjemah Ibnu Muhammad, Gema Insani Press, 1995
Nurwadjah Ahmad E.Q, Tafsair ayat-ayat pendidiakn , Penerbit Marja, Bandung, 2007
Roestiyah .NK, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2001
S. Nasution, Asas asas Kurikulum, Bumi Aksara, Jakarta, 2003
Tafsir Tarbawi, Metode Pendidikan Dalam perspektif Alqur’an, Program Pasca Sarjana IAIN Raden Intan Lampung,
Yusuf Qordawi, Alqur’an berbicara tentang akal dan Ilmu pengetahuan, Gema insani, Jakarta, 1998